Dua Tokoh di Riau Gagal Raih Gelar Pahlawan Nasional

NASIONAL Tuahkarya.com- Dua tokoh asal Riau, Marhum Pekan dan Mahmud Marzuki gagal meraih gelar pahlawan nasional pada tahun ini. 

Gubernur Riau Syamsuar mengatakan tim pengusul sudah bekerja maksimal.

"Kami sudah maksimal mengusulkannya dan sudah menghadap Menko PMP, tapi saat ini belum tercapai," terang Syamsuar, Kamis (10/11/2022).

Meskipun begitu, pihaknya akan kembali mengajukan tahun depan agar dua tokoh tersebut disetujui untuk masuk dalam daftar pahlawan nasional. Mengingat dua tokoh asal Pekanbaru dan Kampar itu sangatlah berjasa untuk Bumi Lancang Kuning.

"Tentunya kami berharap tahun depan ada yang disetujui. Sejak awal saya melihat ini, tetapi mungkin karena banyak jadi belum disetujui. Saya lihat pahlawan kita dari Riau ini selalu masuk nominasi," katanya.

Syamsuar menilai masih ada kesempatan untuk mengajukan ulang. Mengingat dua tokoh tersebut baru dua kali diajukan sebagai pahlawan nasional.

"Tetap kita ajukan lagi tahun depan karena kan baru 2 kali (batas 3 kali pengajuan). Ini kita lengkapi semua dan mudah-mudahan tahun depan bisa diterima," kata Syamsuar.

Sebelumnya dua tokoh Marhum Pekan dan Mahmud Marzuki diajukan agar mendapat gelar Pahlawan Nasional. Namun upaya itu gagal disetujui.

Diketahui, Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah atau Marhum Pekan merupakan Sultan ke-5 Kerajaan Siak Sri Inderapura di tahun 1780-1782.

Selain memilik banyak jasa dalam melawan penjajah, Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzamsyah juga tercatat pendiri Kota Pekanbaru.

Marhun Pekan yang wafat pada 1782 itu pun dimakamkan di Komplek Makam Marhum Pekan di Jalan Mesjid Raya, Senapelan, Pekanbaru. Lokasi itu tak jauh dari pusat perbelanjaan Pasar Bawah.

Pada tahun 2010, komplek pemakaman ini ditetapkan bangunan cagar budaya dan harus dilindungi keberadaannya. Di mana semula orang lebih mengenal kawasan ini dengan sebutan perkuburan Mesjid Raya atau Kuburan Raja.

Sedangkan tokoh kedua adalah Mahmud Marzuki dari Kabupaten Kampar. Marzuki lahir pada tahun 1915, di Desa Kumantan, Kecamatan Bangkinang, Kampar. Marzuki wafat 5 Agustus 1946. Marzuki dikenal sebagai pendakwah, politikus dan pejuang Riau.

Selain itu, Marzuki tercatat sebagai orang pertama yang mengibarkan Bendera Merah Putih pasca kemerdekaan Indonesia di Kampar. Namanya pun populer di kalangan masyarakat Negeri Kampa hingga saat ini.

Sumber: Detiksumut

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel