Indonesia Dikuasai China? Begini Kata Luhut

Poto: Nichel Dragon Industry. (net)
NASIONAL Tuahkarya.com- Deputi Bidang Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Septian Hario Seto mengaku bingung perihal tudingan yang menyebutkan ekonomi Republik Indonesia dikuasai negara tirai bambu, China.

Hal tersebut menyusul dengan didominasinya investasi pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) nikel dari China di Indonesia. Padahal, sebelum adanya pelarangan ekspor bijih nikel, ekspor bijih nikel ke China juga cukup tinggi.

Dengan adanya investasi dari investor China di Indonesia seharusnya ini menjadi hal positif.

"Saya juga bingung kalau ada statement seorang ekonom bilang, woh semua ini dikuasai China. Loh ketika kita ekspor bijih nikel ini semua ke China juga," kata Seto, dilansir dari CNBC Indonesia, Senin (7/11/2022).

Menurut Seto, posisi Indonesia saat ini bahkan jauh lebih baik dibandingkan sebelum kebijakan larangan ekspor bijih nikel diberlakukan. Mengingat, melalui proses hilirisasi nikel, ini bisa memberikan nilai tambah ke dalam negeri, ketimbang hanya menjual mineral mentah.

"Kenapa kemudian banyak investor China yang masuk? Karena mereka yang pada saat ini teknologi untuk pengolahan bijih nikel salah satu yang terbaik di dunia. Jadi kita dapat teknologi yang terbaik di dunia," ungkap Seto.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengakui adanya andil China dalam kekuatan perekonomian Indonesia. Saat banyak negara jatuh ke jurang krisis, Indonesia kini mampu bertahan.

Hal ini dikemukakan Luhut dalam Peluncuran Laporan Kegiatan CSR Perusahaan-perusahaan China di Indonesia, Raffles Hotel, Jakarta, Jumat (28/10/2022).

"Ekonomi Indonesia, termasuk sedikit negara yang bisa mempertahankan ekonomi sampai saat ini tidak terlepas dari kerja sama yang begitu hebat antara Tiongkok dan Indonesia," jelasnya.

Ekonomi Indonesia kini mampu tumbuh sekitar 5%, kembali seperti sebelum pandemi covid-19 terjadi. Ke depan, ketika banyak negara alami krisis, Indonesia diperkirakan masih mampu tumbuh tinggi.

Luhut menuturkan, delapan tahun terakhir hubungan Indonesia dan China sangat erat, baik bidang perdagangan maupun investasi. Termasuk ketika Presiden Xi Jinping menempatkan Indonesia sebagai poros maritim.

"Jadi ini seperti pohon besar yang sudah tumbuh karena kerja sama tadi," ujarnya.

Menurut Luhut, China juga aktif dalam transfer ilmu pengetahuan dan teknologi ke Indonesia. Hal ini turut mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), khususnya Indonesia bagian timur.

"Dalam beberapa tahun terakhir mulai terus berkembang dan dilihat dari sektor kritis dan semua saling menguntungkan. Saya melihat Tiongkok memberikan teknologi terbaik dia dan juga Tiongkok memberikan transfer teknologi dan membantu kita membangun politeknik," papar Luhut.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel