Manager PLTU Tembilahan Tanggapi Isu Polusi Udara Diduga Sisa Pembakaran Batu Bara
INDRAGIRI HILIR Tuahkarya.com- Manager pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tembilahan, Wahyono, menepis terkait isu sumber polusi udara dalam bentuk jerebu hitam pekat dan butiran kasar yang diduga Masyarakat berasal dari sisa pembakaran batu bara yang diolah.
Selaku manager yang sedikit banyaknya memiliki tanggung jawab atas segala aktivitas di areal PLTU Tembilahan tersebut, saat dikonfirmasi, Wahyono menyebutkan bahwa pihaknya tidak ada menemukan apa-apa saat di kroscek ke lapangan seperti yang disampaikan masyarakat.
Sebelumnya, Selasa 4 April 2023, Manager PLTU Tembilahan bersama sejumlah staff telah mengunjungi Kelurahan Sungai Perak secara langsung guna memastikan isu tersebut. Alhasil tidak ada ditemukan apa-apa yang berkaitan dengan isu yang tengah beredar.
"Terkait isu dari masyarakat tersebut, selasa (04/04/2023) saya sudah ke Kelurahan Sungai Perak untuk ketemu dengan Pak Lurah dan Warga. Pada saat di lapangan kemarin tidak ditemukan debu tersebut, jadi kami belum bisa konfirmasi apakah itu debu dari sisa pembakaran dari PLTU atau dari mana," Ujar Wahyono saat dikonfirmasi via WhatsApp, Senin (10/04/2023) malam.
Lebih lanjut, Manager PLTU juga menyatakan apabila nanti ditemukan kembali seperti isu yang beredar, pihaknya siap berkoordinasi lebih intens untuk menemukan solusi terbaik kedepannya.
"Kami akan berkoordinasi dengan Pak Lurah dan warga. Jika ditemukan kembali debu tersebut agar segera menginformasikan ke pihak kami, agar kami bisa mengkonfirmasi debu tersebut dan jika debu itu benar hasil dari sisa pembakaran maka kami siap berkoordinasi lebih lanjut untuk mencari solusi terbaik secara bersama-sama," Lanjut Wahyono, Manager PLTU.
Disisi lain, wartawan media tuahkarya.com mendapatkan sebuah kiriman video yang berisi pengakuan dari masyarakat Dusun Cinta Kasih, Kelurahan Sungai Perak, bahwa ember yang biasa dipakai menampung air hujan berisi butiran debu kasar seperti pasir dengan warna hitam pekat, Senin (10/04) malam.
Video yang berdurasi 24 detik itu diambil pada Kamis 6 April 2023, dalam video menunjukan ada sebuah ember warna hitam berisi air hujan disertai butiran kasar diduga kuat merupakan sisa debu atau pasir hasil pembakaran batu bara yang ikut terbang bersama jerebu pekat yang diisukan masyarakat.
"Ini batu bara ni kan, kalau lumut bukan begini, kalau lumut baru dibersihkan tempatnya bukan begini," Ujar seorang pria yang menunjukkan butiran hitam tersebut.
Hingga berita ini diterbitkan, awak media tuahkarya.com masih berupaya mencari informasi lebih dalam lagi terkait kebenaran isu yang beredar tersebut.