Kelapa Inhil Akan Diekspor ke China, Pj Bupati Dampingi Kemenko Marves RI Survei Perdana

TEMBILAHAN, Tuahkarya.com- Guna melihat potensi komoditas Kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan dibawah naungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Republik Indonesia, Nani Hendriarti, melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten Indragiri Hilir.

Rombongan Kemenko Marves RI disambut baik dan didampingi oleh Pemkab Inhil dan selama kunjungan kerja.

Kegiatan rombongan diawali dengan peninjauan pelabuhan Prt. 21 yang di dampingi langsung oleh Penjabat Bupati Indragiri Hilir, H. Herman, SE, MT beserta OPD terkait pada Senin, (29/07/2024).

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) RI. Nani Hendriarti, di selah–selah peninjauannya, menyebutkan salah satu tujuan kunkernya adalah melihat potensi Kelapa secara langsung.

“Alhamdulillah hari ini bisa melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Indragiri Hilir. Tentunya dalam rangka untuk melihat langsung potensi kelapa di Indragiri Hilir. Hal ini terkait dengan pemberlakukan protokol ekspor kelapa butiran atau kelapa segar, “ujar Deputi.

“Kita sedang mengumpulkan data–data yang akan kita bahas bersama dan nantinya akan kita follow up bagaimana membuat satu perencanaan yang terintegrasi untuk meningkatkan atau mengoptimalkan sumber daya yang yang dimiliki oleh Kabupaten Indragiri Hilir untuk bisa dimanfaatkan lebih baik lagi khusunya pemanfaatan Pelabuhan parit 21 ini.” Kata Nani.

Ditempat yang sama, PJ Bupati Inhil menyebutkan kedatangan rombongan Menko Marves merupakan survei perdana terhadap potensi Kelapa.

“Kedatangan Deputi dari Kementerian Maritim dan Investasi ini merupakan survei awal untuk melihat potensi kelapa segar di Indragiri Hilir, dan kalau permintaan kelapa segar atau kelapa muda ini di respon dengan cepat maka akan di ekspor langsung ke Cina melalui pelabuhan parit 21 ini, “ungkap Pj Herman.

Pj. Bupati Herman berharap apabila bisa dilakukan pengoperasian dengan maksimal terhadap Pelabuhan Prt 21 bisa dikabulkan, maka akan berdampak positif untuk para petani kelapa.

"Semoga pemanfaatan pelabuhan parit 21 ini untuk ekspor kelapa segar ke Cina cepat terealisasi." Kata PJ Bupati Inhil.

“Potensi kebun kelapa di Inhil ini cukup luas dengan kontribusi 10,36 persen secara nasional. Kami juga terdapat Pelabuhan Parit 21 dan Bandara Tempuling yang dapat dimanfaatkan kedepannya untuk ekspor atau investasi lainnya. Terpenting, melalui komoditas kelapa ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat” ujarnya.

Saat ini Inhil memiliki potensi kebun hampir 400.000 Ha dimana 31.891 Ha kebun di Kec. Enok adalah kebun terregistrasi untuk ekspor dengan status lahan milik masyarakat.

Varietas yang ditanam yaitu unggulan lokal dengan produksi per tahun sekitar 263.000 ton atau menyumbangkan 10% dari produksi nasional.

Terkait protokol ekspor, saat ini Badan Karantina Indonesia sedang mengawali rancangan tingkat akhir sehingga tahun ini diharapkan kegiatan ekspor bisa berjalan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel